Pages

Monday 11 April 2016

Dari Buntet Pesantren, Berjuang untuk NKRI

Dari Buntet Pesantren, Berjuang untuk NKRI
Buntet,
Menag Lukman Hakim Saifuddin memandang kontribusi Pondok Buntet Pesantren bagi kemajuan Negera Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangat besar. Hal ini disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Haul Almarhumin Sesepuh dan Warga Pondok Buntet Pesantren, Cirebon, Sabtu (09/04) malam.

Menurutnya, Pondok Buntet Pesantren dirintis oleh Kiai Muqoyyim bin Abdul Hadi, yang lebih dikenal dengan Mbah Muqayyim, pada tahun 1750 M. Karena kepeduliannya yang sangat tinggi terhadap masyarakat dan pondok pesantren, beliau rela meninggalkan jabatannya sebagai “mufti” di Kesultanan Kanoman Cirebon.  

“Meninggalkan jabatan terhormat demi merintis pondok pesantren merupakan keputusan yang tidak semua orang mampu melakukannya. Subhanallah,” puji Menag seperti dikutip dari laman kemenag.go.id.

Dari pesantren Buntet ini juga, lahir sosok Kiai Muta’ad, Kiai Anwaruddin Kriyani yang lebih dikenal Ki Buyut Kriyan, Kiai Jamil, dan Kiai Abbas. Nama terakhir dikenal sebagai  ulama yang berpandangan luas. Bersama Kiai Anas dan Kiai Akyas, Kiai Abbas mengembangkan Tarekat Tijaniyah dan mengantarkan  Pesantren Buntet sebagai “kekuatan politis-tradisional” yang berkontribusi konkret dalam pembangunan bangsa. 

Kontribusi pendidikan Kiai Abbas bahkan tidak hanya di Tanah Air, tapi juga di Tanah Suci. Sembari nyantri, Kiai Abbas juga ikut mengajar di Makkah. Bahkan, dalam pandangan Hadratusy Syaikh Hasyim Asy’ary, Kiai Abbas memiliki banyak kelebihan. 

Sebagai pejuang bangsa, Kiai Abbas juga berkontribusi besar dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Ia adalah pimpinan rombongan pejuang Cirebon yang berangkat menuju Surabaya. Ketika Bung Tomo datang berkonsultasi kepada Hadratus Syaikh untuk meminta persetujuan dimulainya perlawanan rakyat terhadap Inggris, pendiri PBNU itu menyarankan agar perlawanan rakyat jangan dimulai sebelum Kiai Abbas datang ke Surabaya. 

“Kisah ini menunjukkan betapa Kiai Abbas dan santri-ulama Cirebon lainnya dipandang memiliki kekuatan yang luar biasa dalam pertempuran 10 Nopember 1945,” tutur Menag.

Dikatakan Menag, rekam jejak kiai pesantren Buntet ini memunculkan keyakinan  bahwa NKRI dapat meraih kemerdekaannya berkat perjuangan ulama dan kiai pesantren. Mereka telah  memperjuangkan jiwa dan raganya untuk  keislaman dan keindonesiaan sekaligus. Mereka telah memperjuangkan keislamannya, tanpa mengorbankan keindonesiaan. Demikian juga sebaliknya, memperjuangkan keindonesiaan tanpa melupakan keislaman. 

“Islam-Indonesia adalah Islam kita. Islam yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur keindonesiaan dan menegakkan jati diri bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” pekik Menag.

Menurutnya, pelajaran dari kiai Buntet ini harus dilanjutkan, terutama dalam konteks menghadapi pemahaman dan gerakan keagamaan radikal yang mendegradasi karakteristik keagamaan khas Indonesia dan mengancam eksistensi NKRI.

Sebelumnya Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet KH Nahduddin Royandi Abbas menyampaikan bahwa acara haul semacam ini sudah dilakukan sejak 600 tahun lalu. Keberadaan Pondok Buntet Pesantren yang berbaur dengan masyarakat, menjadikan masyarakat dengan pesantren menyatu. Masyarakat dan pesantren rukun dan saling bergaul, membaur layaknya keluarga besar yang membangun peradaban Islam di Buntet. Red. Mukafi Niam

sumber : http://www.nu.or.id/post/read/67177/dari-buntet-pesantren-berjuang-untuk-nkri-
Continue Reading...

Saturday 2 April 2016

Hantu dalam Kepercayaan Jawa

beberapa hantu yang dikenal atau dipercaya oleh ras atau orang jawa yaitu :

Wedon
Adalah bentuk lain dari pocong, tapi ciri khasnya adalah berbentuk kain kafan yang terbentang
atau membumbung ke udara. Wujudnya makin lama makin besar. Celakanya, hantu ini sering
mengejar orang yg ditemuinya. Biasanya, selain di kuburan Wedon suka muncul di kebun
pisang atau runggut bambu. Kalo sudah membentuk Pocong, dia bisa meludahi orang yang
ditemuinya. Katanya, cairan yang dikeluarkannya bisa bikin kulit org jadi busuk.

Banaspati
Adalah setan berwujud seperti singa berkepala manusia tapi dgn posisi kaki menggantung
ke atas. Seluruh bagian tubuhnya mengeluarkan api. Ini tergolong setan yang paling ditakuti
oleh org Jawa karena keganasannya. Dia suka mencelakai orang sampai org itu mati. Setan
ini sering tinggal di pohon-pohon tinggi di daerah pekuburan. Kalo org bertemu Banaspati,
harus menahan nafas dan kalo bisa mencari sungai untuk menceburkan diri. Ini jalan
untuk menyelamatkan diri dari Banaspati.

Lampor
Adalah setan yang kemunculannya selalu berjumlah banyak dan bersuara gaduh. Wujudnya
kadang berupa bola api berterbangan, kadang berupa prajurit-prajurit Jawa jaman dulu. Ini
adalah setan ganas. Sangat ganas, karena kemunculannya pasti membawa maut. Biasanya
Lampor muncul pada peristiwa yg oleh orang Jawa disebut Pageblug, yaitu peristiwa maut
yang beruntun di satu wilayah. Untuk mengakhiri teror Lampor, apabila ada yang mati di hari
yang sama harus segera dikubur sungsang di satu liang. Setelah itu, teror Lampor akan
segera berakhir. Pageblug terjadi di kotaku, terakhir sekitar tahun 60-an. Tapi di daerah pesisir
selatan Jawa katanya peristiwa ini masih sering terjadi.

Kemamang
Adalah setan berwujud mahluk bersayap, dengan kepala memiliki lambul api. Kemamang
juga sering dikaitkan dengan Lampor, dan kemunculannya selalu membawa maut. Di daerah
Gunung Kidul, Kemamang disebut Pulung Gantung. Setiap org yang bertemu dengan setan ini
pasti akan mengalami goncangan mental dan berakhir dengan bunuh diri (gantung diri). Di
Gunung Kidul, kasus gantung diri sangat sering terjadi. Gak percaya, coba cek sendiri kesana.

Genderuwo
Adalah mahluk raksasa yang berbulu dan berwatak beringas. Mahluk ini suka menghuni
bangunan2 kosong, pohon2 besar, dan atap-atap rumah joglo. Kemunculannya katanya selalu
membawa bau seperti ketela bakar. Genderuwo wataknya suka mengganggu dan menakut-
nakuti tapi biasanya tidak sampai menyebabkan kematian. Genderuwo juga suka buat ulah
mengganggu wanita. Tapi ada org2 tertentu dengan ilmu Kejawen justru bisa bersahabat
dengan Genderuwo. Apabila telah saling mengenal, katanya Genderuwo akan menjadi
pembantu yang setia bagi manusia.

Wewe
Adalah setan yang berwujud wanita tua berambut panjang, berpayudara panjang sampai paha
dan berwajah menyeramkan. Wewe suka menyesatkan anak kecil yang pulang melewati
maghrib. Anak itu biasanya ditaruh diatas pohon tinggi. Tapi yang diburu dari Wewe adalah
kain yang disebut sebagai Popok Wewe, karena dianggap memiliki kesaktian untuk
menghilang. Wewe termasuk jenis setan yang usil seperti Genderuwo, tapi dia menjadi ganas
hanya apabila diganggu atau direbut popoknya. Wewe suka tinggal di pohon2 tinggi.

Menthek
Adalah setan berwujud bayi, yang suka menghisap isi padi sehingga membuat gagal panen.
Diyakini Menthek sebenarnya adalah sebuah ilmu hitam kuno yang dipakai seseorang untuk
memperkaya diri melalui penghisapan padi orang lain menjelang panen. Menthek juga bisa
berwujud ayam yang muncul pada malam hari di tengah sawah.

Bayi Trek
Adalah hantu yang diyakini merupakan arwah bayi-bayi yang keguguran. Pertanda apabila
muncul adalah suara berisik seperti kayu pecah, dan apabila memperlihatkan diri hantu ini
berwujud belalang besar berkepala bayi. Tapi hantu ini jarang menampakan wujud, lebih
sering cuma terdengar suara berisiknya saja. Hantu ini jarang mencelakai, hanya membuat
takut saja. Untuk mengusirnya, cukup dilempari dengan serbuk garam.

Lelepah
Adalah setan berwujud raksasa tapi tidak begitu besar, dan katanya suka memakan daging.
Apabila sampai bertemu manusia, dia bisa memakan manusia yang ditemuinya. Tapi setan
ini sekarang sudah seperti dongeng yang tak lagi populer.

Gundul Pringis
Adalah setan berwujud kepala tanpa tubuh. Setan ini suka menakut-nakuti dengan mengejar
orang dgn cara menggelinding. Kadang, kalau malam gelap setan ini menyamar sebagai
kelapa yang jatuh dan sengaja jatuh ketika ada orang lewat. Orang yang berniat membawa
pulang kelapa itu akan dibuat kaget karena setelah dipegang berubah menjadi kepala setan.
Kalau munculnya menjelang maghrib, biasanya menyamar sebagai ayam yang minta
dikandangkan. Begitu ayam itu dipegang untuk dikandangkan, tiba-tiba berubah menjadi
kepala setan.

Anja-anja
Adalah setan yang tidak diketahui pasti wujudnya. Tapi mitosnya, dulu sering kejadian apabila
ada pengantin yang bermalam pertama keesokan harinya mati dengan tubuh membiru. Orang
Jawa menyebutnya mati dihisap Anja-anja.

Peri
Dalam masyarakat Jawa, Peri adalah setan perempuan berkaki kuda. Apabila berpapasan
di depan akan tercium bau wangi, tapi setelah lewat akan meninggalkan bau busuk. Peri
sering mencegat orang terutama laki2 di perempatan atau jembatan pada malam hari.
Biasanya lalu minta diantar ke suatu tempat. Ujung-ujungnya tempat yang dimaksud adalah
daerah2 gelap seperti kebun, danau, sungai, atau kuburan. Dan saat itu baru ketahuan kalo
ternyata dia adalah Peri. Orang yang bertemu Peri biasanya tak akan bertahan hidup lama.
Setelah bertemu akan sakit keras dan segera meninggal.

Jerangkong
Adalah setan berwujud kerangka manusia. Jerangkong termasuk setan yang jarang muncul,
tapi bila muncul akan membawa kejadian yang tidak baik. Ini termasuk setan yang suka
mencelakai orang. Katanya, orang yang sampai disentuh Jerangkong pasti akan menemui
ajal dengan bekas daerah yang disentuh gosong. Jerangkong biasanya muncul dari tempat
yang gelap dengan bersuara berderit-derit. Dan Jerangkong akan mengejar orang yang
ditemuinya.

Biyung Tulung
Adalah setan yang cuma berupa suara. Biasanya muncul di tempat-tempat yang sering
terjadi kecelakaan. Kalau muncul, akan berteriak-teriak sampai orang takut:
"Tolooonggg..., toloooongggg......" Tak ada wujudnya sama sekali.

Tuyul
Adalah setan yang berwujud anak kecil tapi beraut muka tua dan bibirnya sumbing. Tuyul
adalah setan untuk pesugihan, yang membuat pemeliharanya kaya. Untuk menangkal tuyul,
ada beberapa mitos. Ada yg memakai kepiting diikat disudut rumah, untuk mengalihkan
perhatian tuyul sehingga tidak jadi mencuri. Ada yg memasang tai ayam ditaruh didalam
tempurung dgn lombok merah ditancapkan diatasnya, lalu diletakkan di depan rumah. Ini
adalah penolak tuyul.

Buto Ijo
Adalah setan jenis raksasa yg sangat ganas. Biasanya dipelihara untuk pesugihan juga.
Pesugihan Buto Ijo memakai tumbal nyawa, biasanya si pemelihara memberi makanan ke
orang lain. Makanan itu sudah diberi mantera, sehingga yang memakannya akan menjadi
tumbal bagi Buto Ijo. Caranya memang sangat halus. Tapi orang yg memelihara pesugihan
Buto Ijo bisa dikenali: orangnya pasti pelit minta ampun, menutup diri dari masyarakat,
tak punya wajah ramah, dan pasti ada anggota keluarganya yang sakit keras/lumpuh di dalam
rumah tapi sulit mati. Hati-hati, jangan sampai menerima pemberian apapun dari orang yg
seperti itu. Pasti ada niat buruknya.
Continue Reading...
Pondok darul hijroh buntet pesantren cirebon